IPOL.ID – Realisasi investasi pariwisata mengalami peningkatan sebesar Rp14,9 triliun dan berkontribusi terhadap realisasi investasi nasional sebesar 3,36 persen, sepanjang tahun 2021.
“Ini capaian yang menurut saya membanggakan,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2021 secara virtual di Jakarta, Senin (27/12).
Sandi menerangkan, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp2,94 triliun dari asal negara antara lain Singapura sebesar Rp1.494,49 miliar, Inggris Rp202,26 miliar, dan Prancis Rp144,74 miliar.
Adapun beberapa jenis usaha yang menjadi tempat penanaman adalah hotel bintang Rp1.335,31 miliar, restoran dan penyediaan makanan keliling Rp754,75 miliar, serta penyediaan akomodasi jangka pendek lainnya Rp468,21 miliar.
Sementara untuk tiga besar dari tujuan PMA berasal dari DKI Jakarta Rp1.083,86 miliar, Bali Rp716,40 miliar, dan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp410,35 miliar.
Mengenai penanaman dalam negeri tercatat mencapai Rp11,96 triliun dengan hotel bintang Rp6.508,18 miliar, kawasan pariwisata Rp2.860,11 miliar, dan penyediaan minuman Rp882,33 miliar menjadi yang tertinggi dari segi jenis usaha.
Lalu daerah tiga daerah tujuan terbesarnya yakni dari Banten Rp2.512,80 miliar, DKI Rp1.902,22 miliar, serta Jawa Timur Rp1.511,49 miliar.
Pada kesempatan itu, Sandiaga juga menyampaikan terkait nilai devisa pariwisata yang diprediksi menyentuh angka USD0,47-1,7 miliar pada tahun 2022.
Selanjutnya ialah kontribusi produk domestik bruto yang diestimasi mencapai 4,3 persen, lalu nilai ekspor produk ekonomi kreatif senilai USD21,28 miliar.
“Jumlah wisatawan mancanegara selalu menjadi yang kita kejar. Tapi kali ini begitu kita lihat angka di tahun 2020 mencapai 4,05 juta orang, di tahun 2021 diperkirakan 1,5 juta orang, di tahun depan kita fokuskan di 1,8-3,6 juta,” kata Menparekraf. (rob)