Para peneliti menemukan para pendeta telah memperbaiki mumi dengan menempatkan anggota badan yang terlepas kembali ke tempatnya, menggunakan resin untuk membantu menyatukan bagian-bagian mumi dan membungkus kembali bagian-bagian mumi dengan perban baru.
Apa yang membunuh firaun tidak jelas. “Kami tidak dapat menemukan luka atau cacat karena penyakit untuk membenarkan penyebab kematian,” tulis Saleem dan Hawass dalam artikelnya.
Pemindaian menjelaskan seperti apa rupa Firaun ketika dia masih hidup. “Amenhotep I tampaknya secara fisik mirip dengan ayahnya (Ahmose I). Dia memiliki dagu yang sempit, hidung yang kecil, rambut keriting, dan gigi atas yang sedikit menonjol,” sebut Saleem.