IPOL.ID – Isu lembaga rehabilitasi berbasis masyarakat, Yayasan Cakra Sehati, yang diduga melakukan pemerasan membuat Kepala BNNK Jakarta Selatan, Dikdik Kusnadi angkat bicara.
BNNK Jakarta Selatan sendiri telah melakukan verifikasi terhadap Yayasan Cakra Sehati. Dikdik Kusnadi mengatakan, isu pemerasan terhadap pasien tidak benar.
“Saya sudah berkomunikasi dengan manajemennya dan Ketua dari Yayasan Cakra Sehati. Sebagai pembina, kita melakukan asistensi sehingga saat ada isu seperti itu kami tanyakan apakah benar, ternyata dijelaskan itu tidak ada,” katanya kepada wartawan di Kantor BNNK Jaksel, Senin (20/12).
Dia menambahkan, angka-angka yang diisukan diminta oleh pihak manajemen ke keluarga pasien pun tak disebutkan secara jelas jumlahnya. Padahal, kalau ada angka-angka itu secara pasti bisa diketahui biaya apa saja yang mungkin harus dikeluarkan. Dan nantinya biaya itu biasanya untuk pengeluaran beberapa bulan dan tak harus di bayar sekaligus.
“Mereka juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi keluarga pasien. Jadi sebetulnya itu tidak terjadi, tidak ada karena saya sudah dengar angka sekian itu untuk tiga bulan dan itu rasional, tidak mengada-ada,” tambahnya.