Secara historis, impor bunga dunia memang memiliki kecenderungan tren meningkat pada bulan-bulan (menjelang) sejumlah perayaan penting dan keagamaan, seperti hari kasih sayang, hari ibu, hannukah dan natal.
Berdasarkan data dari trademap.org, di tahun 2020, peningkatan impor produk tanaman hias tercatat paling tinggi di negara Belanda (naik USD134,76 juta), Inggris (naik USD65,68 juta), Italia (naik USD59,62 juta), Denmark (naik USD37,28 juta) dan Jerman (naik USD28,15 juta).
Selama tahun 2020 terdapat 70 eksportir tanaman hias asal Indonesia yang menangkap peluang di tengah pandemi ini. Berdasarkan informasi dari Panjiva, Provinsi Jawa Barat mencatatkan jumlah eksportir tanaman hias paling banyak di Indonesia yaitu 25 eksportir.
DKI Jakarta menempati posisi kedua (19 eksportir) diikuti oleh Jawa Tengah (7 eksportir), Banten (6 eksportir), dan Jawa Timur (4 eksportir). Mayoritas pelaku usaha tanaman hias tersebut didominasi oleh kelompok eksportir dengan nilai ekspor di bawah USD100 Ribu per tahunnya dan produk unggulan berupa bunga dan kuncup bunga potong segar diikuti oleh lumut moose dan lichen juga tanaman hias jenis lainnya.(adv)