Tantangan kedua, perubahan ekspektasi masyarakat akan layanan perbankan yang berpotensi mengubah bentuk, cara bertransaksi, dan pola operasional perbankan. Dari sebelumnya interaksi fisik beralih ke arah virtual. “Kondisi ini menuntut transformasi struktural model bisnis perbankan, antara lain melalui akselerasi layanan digitalnya yang cepat, efisien, aman, dan everywhere every time,” jelas Sudharma dilansir ipol.id dari nusabali.com.
Salah satu upaya Bank BPD Bali dalam transformasi digital, mendukung TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) yang diinisiasi Bank Indonesia.
Termasuk penyelenggaraan sistem pembayaran digital berupa QRIS. Saat ini QRIS menjadi salah satu jawaban dari perubahan lifestyle masyarakat dalam transaksi non tunai.
Sudharma menekankan, faktor penting mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di masa krisis seperti saat ini adalah mengoptimalkan kontribusi sektor keuangan. Termasuk layanan jasa keuangan, dalam bentuk pembiayaan seluas mungkin kepada pelaku usaha, terutama UMKM.