“Semua bahan itu kita haluskan terlebih dahulu, lalu ditumis dan digodok dagingnya sampai empuk. Kemudian tumisan itu kita taruh dalam rebusan daging tadi,” ulas dia.
Menurutnya, untuk rasanya tak kalah gurih, kemudian sehatnya tetap dapat, karena tidak pakai santan, diganti pakai kacang kedelai. “Sehingga bagi Ibu-ibu yang memang punya kolesterol tetap bisa mengkonsumsi Soto Betawi ini,” katanya.
Ewa mengungkapkan, karena ada kolaborasi dan inovasi, PKK Jakbar pun mengganti nasi dengan fettuccine. “Karena kita kenal fettuccine ala Eropa. Kita kombinasikan jadi Soto Betawi, alhamdulillah rasanya luar biasa enak, kita juga tambah pakai perkedel. Biasanya perkedel kan pakai daun bawang diganti menu sehat pakai daun kelor,” ujarnya.
“Kita dapat sehatnya lagi. Soto Betawi pakai fettuccine, ada perkedel, pakai acar dan sambalnya, menggugah selera bagi yang mengkonsumsinya,” ungkapnya.
Soto Betawi, diyakininya, oleh semua masyarakat dari berbagai daerah pasti disukai. Baik kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Apalagi ada kombinasi fettuccine, yang kekiknian. “Anak-anak muda pasti penasaran ingin mencoba Soto Betawi yang rasanya enak itu,” tambahnya.