IPOL.ID – Gunung Semeru kembali mengeluarkan guguran awan panas dengan intensitas tebal menuju arah tenggara.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hari ini Senin (3/1), guguran awan panas terpantau setinggi 200 meter dari atas puncak Gunung Semeru.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
“Utamanya disepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil, anak sungai dari Besuk Kobokan,” terang Abdul Muhari pada wartawan, Senin (3/1).
Informasi yang dihimpun, aktifitas Gunung Semeru setinggi kurang lebih 3.976 mdpl itu terekam di seismogram dengan aplitudo maksimal 25 milimeter (mm) dan durasi 1.260 detik.
Merespon fenomena tersebut, PVMBG mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan level aktifitas III (Siaga), agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara. Maupun di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 Kilometer (Km) dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, sambungnya, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
PVMBG juga meminta agar tidak ada aktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). (ibl)