IPOL.ID – Indonesia merupakan Negara tropis, memiliki banyak ragam pohon produktif yang menghasilkan. Seperti halnya berbagai jenis jeruk banyak dijumpai dan dibudidayakan, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Informasi yang dihimpun bahkan beberapa jenis jeruk yang ada di Tanah Air telah menjadi unggulan daerah maupun nasional. Seperti jeruk manis Pacitan dari daerah Pacitan, Jawa Timur, jeruk manis Waturejo dari Jawa Tengah, jeruk Siam Pontianak dari Kalimantan Barat dan masih banyak lagi.
Seperti dikutip dari cybex.pertanian.go.id, salah satu sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal dan bahkan sering terkesan diabaikan adalah tanaman buah jeruk kunci. Tumbuhan dan atau buah ini bisa dijumpai di Daerah Bangka Belitung. Namun jarang bisa ditemukan di luar Pulau Bangka.
Jeruk kunci sendiri memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, cenderung kecil. Karena buahnya kecil diperkirakan hanya sebesar genggaman anak-anak. Dengan warna yang hijau tua, satu warna sama daunnya. Memiliki aroma menyegarkan, sehingga dapat dikonsumsi langsung dengan rasa yang tentunya asam dan kecut.
Buah jeruk yang kecut mungkin cocok untuk menggambarkan rasa dari jeruk kunci/Bangka ini. Jeruk Kunci biasa juga disebut sebagai jeruk sambal, jeruk cina, atau limau calong. Buah ini sangat mudah dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan sayuran maupun di pasar-pasar tradisional.
Seperti diketahui, jeruk kunci lebih lembut dan sangat mudah diperas, rasa asam yang dimiliki jeruk kunci sangat khas. Sehingga membuat jeruk ini berbeda dengan jeruk lainnya. Tak ayal, jeruk kunci banyak disajikan di tempat-tempat kuliner, menjadi teman makan bakso dan lain-lain. Karena rasa asamnya dan menyegarkan.
Bunda, perlu diketahui bahwa tanaman jeruk kunci merupakan tanaman asli Bangka Belitung. Setelah dipetik dari pohonnya, jeruk kunci dapat diperas airnya dan ditaruh ke sambal kecap atau sambal terasi. Bahkan bisa dibuat minuman segar dengan menambahkan air dan gula. Sesuai selera masing-masing untuk cita rasa tersendiri, jeruk Kunci dapat disajikan dalam bentuk minum panas atau dingin memakai es batu.
Aroma menyegarkan dengan rasa asam, kecut dinilai mampu menghilangkan bau amis pada makanan seafood serta dapat menambah lezat suatu masakan.
Jeruk kunci berbeda dengan jeruk sambal, jeruk nipis, jeruk purut atapun jeruk sate. Bila diperas, kulit jeruk kunci tipis memiliki tekstur yang lembut sehingga mudah saat di peras. Airnya lebih banyak dan rasanya lebih masam dari jeruk nipis.
Dari pengalaman, jeruk kunci dapat ditanam dalam sebuah pot berukuran sedang maupun besar. Usahakan tanaman jeruk Kunci mendapatkan langsung sinar matahari pagi. Dan penyiraman dapat dilakukan pagi dan sore hari. Untuk dapat memperbesar dan memperbanyak air dalam buah jeruk itu sendiri.
Kandungan vitamin C dalam jeruk kunci juga banyak. Namun berbagai sumber mengatakan bahwa kandungan vitamin C di dalam jeruk kunci adalah yang terbesar dibandingkan jenis buah jeruk yang lainnya.
Tak heran, jeruk kunci biasa dicari untuk dijadikan sebagai campuran obat batuk, obat pilek, dan obat masuk angin bagi anak-anak, dengan cara direbus bersama dengan kayu putih dan dioleskan ke punggung dan dada anak.
Jeruk kunci yang sudah sedikit menguning pada kulitnya juga bisa dibuat menjadi es minuman segar. Namun rasanya tidak sama dengan es jeruk manis biasanya karena rasanya lebih kecut dan lebih segar.
Untuk membuat 1 gelas minuman ini diperlukan 3 – 4 buah jeruk Kunci yang airnya diperas langsung. Sesuai selera, dapat ditambah sekitar dua atau tiga sendok gula. Tambahkan air ke gelas dan aduk secara merata sebelum menambahkan es batu.
Bagi yang kurang suka dengan minuman dingin, atau sedang tidak boleh minum minuman dingin, jeruk kunci dapat dihidangkan sebagai minuman hangat yang menyegarkan atau dapat juga diseduh dengan teh.
Tanaman jeruk kunci kaya akan manfaat yang begitu besar, baik untuk makanan, minuman, meningkatkan stamina maupun pengobatan penyakit. Pohon produktif merupakan suatu kekayaan alam dan kearifan lokal yang perlu dijaga kelestariannya di Indonesia. (ibl)