IPOL.ID – Sangat disayangkan bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat terjadi. Guna mencegah bentrokan susulan, aparat kepolisian bergerak cepat. Polisi langsung merangkul tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun tokoh adat di Kota Sorong, Selasa (25/1).
“Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya,” terang Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada awak media, Jakarta, Selasa (25/1).
Lebih jauh, Dedi menjelaskan, jajaran Polda Papua Barat telah melakukan pertemuan kepada perwakilan kedua kelompok yang bertikai. Tujuannya untuk mencegah serta tidak melakukan aksi apapun di ketentuan aturan hukum yang berlaku.
“Polsek Sorong Timur telah melakukan pertemuan antara kelompok,” tutur Dedi.
Dari informasi yang dihimpun, saat ini korban tewas akibat bentrokan tersebut berjumlah 19 orang. Dari total korban jiwa, diantaranya satu meninggal dunia akibat bentrokan sedangkan 18 lainnya diduga meninggal dunia akibat terbakar di dalam tempat hiburan tersebut.
“Satu meninggal dunia karena bentrok dan 18 meninggal dunia di tempat hiburan yang terbakar. (Kasusnya) masih di dalami,” kata Dedi.
Lebih lanjut, sambung Dedi, saat ini jajaran Polda Papua Barat tengah melakukan pencarian terhadap para pelaku dan aktor intelektual dari bentrokan itu.
“Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap aktor intelektual dan pelaku dari dua kelompok tersebut,” tegas Dedi.
Dedi pun menegaskan bahwa polisi juga telah melakukan penyelidikan serta penyidikan. Dengan melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi dari peristiwa yang mengakibatkan 19 orang meninggal dunia tersebut.
“Penyelidikan melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memproses tuntas kasus kejadian ini. Lalu jajaran juga menggelar olah tempat kejadian perkara (tkp),” ujar Dedi. (ibl)