IPOL.ID – Pembangkit listrik di Tanah Air masih didominasi tenaga uap (PLTU). Jumlahnya mencapai 65% dari seluruh pembangkit listrik.
Untuk itu, Indonesia membutuhkan ketersediaan batu bara sekitar 11 juta ton per bulan agar listrik tetap bisa dinikmati masyakarat.
Melihat besarnya kebutuhkan, pemerintah perlu memastikan kecukupan cadangan batu bara untuk hari operasional (HOP) PLTU di atas 20 hari. “Saat ini 65% pembangkit kita adalah PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) di mana kebutuhan batu bara sekitar 11 juta per bulan,” ungkap Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan dalam Market Review IDX Channel, Rabu (12/1).
Lebih lanjut dijelaskan, secara estimasi per tahun Indonesia membutuhkan volume batu bara sekitar 130 juta ton untuk pembangkit listriknya. Batu bara ini harus disediakan pemerintah demi kelangsungan operasional pembangkit milik PLN maupun IPP.
Mamit berpendapat, ekspor batu bara harus tetap bersandar pada kewajiban pemenuhan pasar domestik atau domestic market obligation (DMO) sebesar 25%. Baca