IPOL.ID – Musim hujan saat ini perlu diantisipasi, karena bersamaan juga dengan waktu menetasnya telur beberapa spesies ular yang mungkin ada di sekitar lingkungan, halaman rumah.
Berikut informasi, fakta tentang ular di sekitar rumah :
1. Bulan September – Oktober hingga nanti Maret adalah waktu menetasnya telur ular kobra (dan beberapa ular lain) yang sudah dikeluarkan induknya 2-3 bulan lalu.
2. Setelah telur menetas, anak ular akan langsung bergerak ke segala penjuru arah untuk mencari air dan makanannya.
3. Ular tidak menyusui dan tidak tinggal dengan induknya. Si induk ular sudah pergi meninggalkan telur sesaat setelah di sembunyikan dalam lubang untuk ditetaskan. Selain itu, induk ular kobra tidak mengerami telurnya.
4. Ketika ada hujan atau genangan air, akan memaksa ular (anak atau dewasa) berpindah mencari tempat yang kering. Untuk ular kobra lebih suka bersembunyi di tempat yang kering, dari pada di genangan air.
5. Insting ular kobra mencari makan akan mendekati area dengan bau :
– tikus
– kodok, katak
– kadal
– cicak, dan lain-lain
6. Ular akan bertahan di satu tempat yang banyak makanannya juga ada lokasi untuk sembunyi yang aman dan kering. Ular akan berpindah jika tidak menemukan makanan.
Apa saja yang sekarang perlu disiapkan agar rumah tidak kemasukan ular :
1. Bersihkan area kebun, pindahkan pot – pot, tata ulang, tumpukan material dirapikan, dan sampah dibuang secara rutin. Jika induk kobra menaruh telur di halaman rumah, bisa di ketahui pada saat sedang menyapu/ menggali/ memindahkan material yang tidak terawat.
2. Pasang lem tikus untuk mengurangi/ membasmi tikus di rumah dan sekitar. Tikus mengeluarkan bau, kotoran yang dapat memancing ular datang.
3. Saat setelah hujan selalu cek lubang – lubang di halaman dan sekitar rumah yang kering dengan diterangi senter.
4. Semprot wewangian ruangan di dalam rumah. Wangi menyengat tidak disukai oleh ular karena mengganggu penciumannya terhadap mangsa dan musuh. Wangi menyengat hanya efektif di ruang tertutup. Bukan di teras atau halaman rumah terbuka.
5. Siapkan alat bantu menangani ular di rumah. Pelajari mengenali/ identifikasi ular sekitar rumah.
6. Latih keluarga yang harus dilakukan jika bertemu ular. Stop – jangan pegang ular, gunakan kayu/pipa yang ukurannya lebih panjang dari ular, jangan bunuh ular, tetap hati – hati, amati pergerakan ular dan jika memungkinkan isolasi pergerakan ular serta segera panggil tim snake rescue/damkar terdekat.
7. Jika dalam kondisi darurat bisa menghubungi tim Snake Rescue terdekat. Call center Indonesia Snake Rescue di wa.me/628176800446
8. Juga dapat menghubungi kantor pemadam kebakaran bidang penyelamatan terdekat atau komunitas reptile di sekitar.
9. Tidak perlu panik jika ada ular masuk ke rumah. Hindari menyentuh, memegang atau menangani ular jika tidak terlatih.
Sekedar diketahui hanya 20% ular di sekitar lingkungan yang berbisa tinggi, 80% lainnya ular tidak berbahaya dan bermanfaat bagi manusia. Di pulau Jawa, ada 110-an spesies ular, yang berbisa tinggi sekitar 16-17 spesies saja. Kenali, Waspada, tapi jangan bunuh ular.
Informasi tentang penanganan ular juga dapat dilihat pada instagram ular_indonesia, FB Ular Indonesia, serta YT Yayasan Sioux Ular Indonesia, WA 08176800446. (ibl)