IPOL.ID – Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 telah diputuskan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, hari ini.
Gus Yahya menjelaskan, komposisi susunan kepengurusan kali ini mencerminkan realitas multipolar di dalam lingkungan NU, baik dari segi kedaerahan, gender, maupun orientasi politik.
Sedangkan dari sisi kedaerahan, seluruh daerah di Indonesia terwakili di dalam jajaran PBNU sehingga kepengurusan saat ini berwajah Nusantara. “Setelah 96 tahun usia NU menurut masehi, atau 99 tahun menurut hijriah, kaum perempuan kali ini diakomodasi di dalam susunan pengurus harian PBNU,” ungkap Gus Yahya saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (12/1).
Dia menambahkan, postur dari susunan lengkap PBNU ini sengaja dirancang lebih gemuk lantaran NU memiliki konstituensi yang sangat luas. “Hasil-hasil survei, seluruh warga NU atau yang mengaku warga NU mencapai separuh dari seluruh populasi Muslim di Indonesia,” sebutnya.