“Di era modern ini tidak perlu lagi ada yang ditutupi. Masyarakat Jakarta bisa melihat kemajuan prestasi atletnya melalui aplikasi yang akan disiapkan. Begitu juga dengan program pembinaan yang dijalankan dalam upaya mencapai prestasi yang diinginkan,” tambahnya.
Bagi Bang Joel aneh jika KONI DKI Jakarta sampai kekurangan anggaran. Dan, lebih aneh lagi atlet DKI Jakarta dibeli daerah lain. Karena, katanya, dari 13 ribu triliun GDP Indonesia 80 persen ada di Jakarta.
“Anggaran DKI Jakarta itu mencapai Rp420 miliar sementara Jawa Barat hanya Rp200 miliar mampu menjadi yang terbaik. Dan, Dispora DKI Jakarta pun sudah memberikan fasilitas yang terbaik tetapi aneh kok nggak berprestasi,” ungkapnya.
Untuk menjadi ketua KONI DKI Jakarta, kata Bang Joel, tidak perlu sosok yang lebih memahami masalah teknis. Karena, masalah teknis itu sudah menjadi tugas pengurus Pengprov. Yang penting, jelasnya, calon ketua umum itu punya leadership dan manejemen yang baik.
“Ketua KONI DKI Jakarta itu harus punya leadership dan mampu melakukan koordinasi serta memfasilitasi semuanya. Kepemimpinan yang kuat dengan manajemen yang baik pasti akan menciptakan prestasi yang baik,” tandasnya. (bam)