Ruas Puruk Cahu-Pasar Punjung-Bts.Kota Muara Teweh merupakan jalan penghubung antara Kabupaten yang menjadi jalur utama dalam mensuplai barang maupun jasa di beberapa wilayah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, sehingga longsor yang menyebabkan keretakan pada bagian jalan pada tahun 2021 silam mengakibatkan aktivitas pengiriman barang dan jasa menjadi terhambat.
Ruas jalan berikutnya yang dilakukan pemeliharaan pada tahun 2021 adalah Jalan Malawaken-Bts.Kota Muara Teweh-Benangin (81,80 km) dengan anggaran Rp42,71 miliar, Jalan Benangin-Lampeong Bts. Prov Kaltim (59,14 km) dengan anggaran Rp96,46 miliar, rehabilitasi longsoran Jalan Benangin-Lampeong-Bts. Kaltim (0,03 km) dengan anggaran Rp 2,49 miliar, preservasi Jalan Bts. Kota Muara Teweh-Kandui (54,62 km) dengan anggaran Rp7,46 miliar, dan preservasi Jalan Kandui-Patas-Ampah (70,96 km) dengan anggaran Rp24,86 miliar.
Selain pemeliharaan jalan nasional, Hardy menambahkan, Kementerian PUPR pada tahun 2020 juga telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Desa Bana-Narui Kabupaten Murung Raya (96 meter) dengan nilai kontrak Rp3,44 miliar yang dikerjakan kontraktor PT Mutiara Karya Utama.