Dia menjelaskan, batuk adalah refleks dari sistem pernapasan yang bertujuan mengosongkan jalan napas dari partikel benda asing, mikroba dan bahan iritan seperti asap dan debu, serta cairan dan mucus.
Selain dari infeksi virus seperti influenza dan COVID-19, batuk dapat disebabkan oleh bahan iritan, efek samping obat, infeksi yang menyebabkan bronchitis, refluks asam lambung, alergi, asma hingga kanker paru.
“Pada COVID-19, batuknya akut. Tetapi walau pun varian Omicron dianggap ringan, tetap ada kejadian long COVID, setelah 4 pekan ada gejala yang dirasakan,” paparnya.
Inggrid memaparkan beberapa tips untuk mengatasi batuk:
1. Minum air putih yang cukup, sebisa mungkin minumlah air putih hangat untuk membantu meredakan batuk
2. Kemudian, mandi dengan air hangat serta jauhi iritan yang dapat memperparah batuk
3. Hindari lingkungan yang sebabkan iritasi, misalnya terdapat asap rokok dan juga debu
“Kalau batuk akibat Omicron, hindari lingkungan yang mengandung bahan iritan, misalnya asap rokok, atau kamar isolasi mandiri jangan sampai berdebu,” paparnya.