Widyastuti mengungkapkan, pada dosis pertama di DKI Jakarta sudah bisa menyuntik sebanyak 12,3 juta lebih warga masyarakat. Kemudian dosis kedua 10,3 juta lebih. “Nah untuk Booster ini memang kita sedikit lebih lambat, memang kami baru suntik sekitar 1,1 juta lebih warga, tahun lalu sehari kami bisa suntik 200 ribu orang sehari, tahun ini sangat lambat,” ujar dia.
“Jadi kami ingin melalui berbagai kolaborasi ini memberikan pemodelan contoh kepada warga tentu juga peran media untuk komunikasikan dengan baik bahwa pandemi belum selesai, ga perlu khawatir supaya bisa berjalan seiring kesehatan dan ekonomi, ayo kita sukseskan vaksinasi Booster supaya antibodi kita terjaga dengan baik,” harap Widyastuti.
Lebih jauh soal kapan waktu vaksinasi Booster tuntas di DKI? “Kami tentu ingin semakin cepat semakin baik tapi peran dari media untuk bantu menyuarakan, komunikasikan dengan baik, jangan menakut-nakuti nah ini beritakan yang positif bahwa memang angka kita sudah mulai menurun,” tandas dia.
Sedangkan pada kasus aktif Covid-19 sudah melampaui tahun lalu. Tetapi tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit, lanjut Widyastuti, kalau tahun lalu disiapkan sekitar 12 ribu tempat tidur Covid terpakai sekitar 95 persen. Saat ini baru terpakai sekitar 3.000.