Munir mengatakan, saat ini sebanyak 200 kepala keluarga di kampung itu masih terendam banjir dengan ketinggian 30 sentimeter. Banjir sudah terjadi sejak Desember 2021 dan tidak kunjung surut.
Menurut Munir, untuk mengatasi banjir Kampung Gaga, Pemkab Tangerang telah melaksanakan rapat mitigasi bencana yang dilaksanakan pada 11 Februari 2022 yang lalu.
Dari hasil rapat tersebut, akan dibangun tandon air sebagai solusi penanganan banjir. Banjir di Kampung Gaga disebabkan kenaikan air laut yang mengakibatkan lebih kurang 200 kepala keluarga terendam air.
“Rencana lahan yang akan digunakan sebagai tendon air adalah milik swasta, karena itu kita menunggu keputusan pimpinan swasta pemilik lahan. Sedangkan, pihak Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang akan melakukan survei ulang untuk menentukan sekaligus pemetaan lokasi tandon air,” kata Munir.
(Mul)