Namun, ini merupakan tantangan besar mengingat pandemi COVID-19 yang masih terjadi. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di banyak negara.
Suharyanto yang sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional mengatakan, pada hasil rapat tingkat menteri pada Jumat (28/1) lalu, pelaksanaan GPDRR diharapkan dengan pendekatan tatap muka dan dalam jaringan.
“Namun keputusan final akan diputuskan Presiden dalam rapat terbatas yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” ungkap Suharyanto kepada wartawan di Graha BNPB.
Dia menambahkan, pertimbangan penggunaan sistem bubble, seperti yang dilakukan pada pelaksanaan Badminton Indonesia Open, Super Bike Mandalika, Pekan Olahraga Nasional XX Papua atau G-20, dengan melakukan adaptasi dan penyesuaian.
Penggunaan sistem bubble tersebut mencakup kedatangan di bandar udara hingga ke tempat kegiatan yang terpusat di Nusa Dua, termasuk kunjungan pada program field visit. Dalam penerapannya, sistem bubble ini akan berdampak pada besaran impact kegiatan terhadap ekonomi masyarakat Bali.