IPOL.ID – Sepanjang penyebaran virus Corona (Covid-19) ini, sebanyak 5.000 lebih penderita TBC (Tuberkulosis) ada di Jakarta Selatan. Tak semua masyarakat khususnya di Jakarta Selatan (Jaksel) paham akan penyakit tersebut. Sehingga sosialisasi tentang TBC penting dilakukan.
TBC yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium Tuberculosis.
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin mengatakan, sosialisasi tentang penyakit tersebut penting dilakukan lantaran tak semua masyarakat paham tentang penyakit itu. Ke depan, pihaknya juga bakal terus menggaet para kader TBC agar bisa menggencarkan tentang TBC.
“Karena TBC kan penyembuhannya lama, dia harus sering ke dokter dan makan obat. Lalu, belum semua paham yang mereka kena TBC mengobatinya seperti apa,” kata Wali Kota Jaksel, Munjirin, Kamis (10/3).
Munjirin mengatakan, di wilayah Jakarta Selatan tercatat ada 5.200 orang yang menderita tuberkulosis (TBC) selama Pandemi Covid-19. Maka itu, sosialisasi tentang penyakit tersebut perlu digencarkan.
“Sejauh ini yang masih dalam pengobatan itu di Jakarta ada 5.200. Sebenarnya kasus TBC itu tingggi, cuma karena ini penyakit yang sudah lama,” ujarnya.
Menurutnya, guna menekan kasus TBC di kawasan Jakarta Selatan, pelatihan kader TBC harus digencarkan. Pelatihan yang diberikan itu nantinya agar para kader bisa memberikan sosialisasi tentang penyakit TBC pada masyarakat, khususnya bagi penderita TBC. (ibl)