IPOL.ID – Banjir yang melanda 20 desa di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, sejak Selasa (1/3) lalu, hari ini mulai surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan melaporkan, hingga Kamis dini hari pukul 01.00 WIB, banjir surut di berbagai lokasi. Sebagian warga sudah kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan dibantu oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri, pemerintah daerah dan relawan penanggulangan bencana.
“Meski banjir mulai surut, posko kesehatan dan dapur lapangan tetap difungsikan untuk melayani kebutuhan masyarakat,” kata Budi Cahyono, Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Pamekasan kepada wartawan, Kamis (3/3).
Tercatat 6.011 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 16.986 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian 50-100 sentimeter. Sebanyak 450 warga di antaranya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Wilayah terdampak banjir meliputi Desa Palengaan Dejeh dan Desa Rombuh di Kecamatan Palengaan; Desa Sumedangan, Desa Lemper, Desa Majungan, Desa Barurambat Timur, Desa Pademawu Timur, dan Desa Pademawu Barat di wilayah Kecamatan Pademawu; serta Desa Samiran dan Kodik di Kecamatan Propo.
Selanjutnya Desa Patemon, Desa Laden, Desa Jalmak, Desa Jungcangcang, Desa Gladak Anya, Desa Bettet, Desa Kangenan, Desa Parteker, Desa Barurambat Kota, dan Desa Bugih di Kecamatan Pamekasan.
Tim gabungan langsung menuju ke lokasi banjir untuk melakukan pendataan, pemantauan dan evakuasi menggunakan perahu karet. Mereka juga memberikan dukungan makanan siap saji bagi warga korban banjir. Selain itu, pos kesehatan dan dapur umum langsung difungsikan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang untuk wilayah Kabupaten Pamekasan untuk hari Kamis ini dan Jumat. Secara umum prakiraan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpeluang terjadi untuk sebagian wilayah di Provinsi Jawa timur pada hari yang sama.
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyampaikan, pihaknya mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar tetap waspada. Meski di penghujung musim hujan, warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai agar mewaspadai potensi banjir.
Terlebih saat terjadi hujan lebat berdurasi panjang atau lebih dari satu jam. “Mengetahui langkah-langkah yang dilakukan ketika banjir melanda dan bisa meminimalisir potensi dampak yang akan terjadi,” tambahnya. (ibl)