IPOL.ID – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) diminta mengawal dan mendukung seluruh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah Pandemi Covid-19 dan era globalisasi. Hal tersebut diminta langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Di satu sisi, adanya bonus demografi yang bakal dihadapi Indonesia. Kapolri mengajak HIPMI mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Sehingga di tahun 2045, terwujud Indonesia tangguh, Indonesia Tumbuh dan Indonesia emas.
“Ini harus kita lakukan agar mewujudkan Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh dan Indonesia emas di tahun 2045. Saya mengingatkan moto HIPMI jadilah pengusaha pejuang, pejuang pengusaha. Jadilah pengusaha nasional yang tak hanya tangguh di dalam negeri, tapi tangguh secara global tetap memiliki wawasan kebangsaan,” tutur Sigit.
Dalam kesempatan itu, Sigit menjadi salah satu pemateri di acara Forum Bisnis Sidang Pleno HIPMI dengan tema ‘Kolaborasi Pengusaha Muda dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca-Pandemi’ di Hotel Trans Resort Bali, Jumat (18/3).
“Ini menjadi tantangan kita sama-sama capai target pertumbuhan ekonomi di tahun 2022. Memang betul-betul harus kita jaga, agar terus bisa tumbuh di atas angka lima persen. Karena menjadi syarat kita, bisa terlepas dari yang biasa disebut Middle Income Trap,” papar Sigit.
Dihadapan anggota HIPMI, Kapolri mengingatkan pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ketika acara Rakernas HIPMI tahun 2021 lalu.
Sigit menyampaikan bahwa Presiden Jokowi ketika itu menyatakan kader HIPMI pasti bisa membalik sebuah tantangan menjadi sebuah peluang. Membalikkan bencana Pandemi Covid-19 menjadi sebuah kebangkitan ekonomi.
“Jadi ini sengaja saya mengingatkan. Saat ini, pemerintah sedang melakukan berbagai macam program pemulihan ekonomi nasional. Tentunya peran HIPMI didalamnya melakukan berbagai hal tuk mendukung hal itu. Mulai dari sosialisasi, bagaimana mengembangkan upaya usaha-usaha dengan UMKM, e-commerce. Penyaluran KUR juga kegiatan FGD dan talkshow yang diharapkan lahirkan pengusaha baru,” kata Sigit.
Adanya perkembangan lingkungan global, sambungnya, tentunya hal itu memberikan dampak terhadap Indonesia. Sehingga diperlukan kerjasama hingga sinergitas seluruh stakeholder mengawal pertumbuhan ekonomi nasional.
“Yang menjadi tantangan saat ini, karena kita berusaha bisa lepas dari Middle Income Trap. Disisi lain dengan kondisi Pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat. Yang harus kita lakukan adalah konsolidasi kuat agar bisa menjaga,” tutur dia.
Menurut Kapolri, agar terus mencapai target pertumbuhan perekonomian Indonesia, harus diiringi dengan pengendalian Pandemi Covid-19 secara optimal. Terkait hal itu, dia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal keempat sebesar 5,02. Diharapkan, di kuartal pertama 2022 bisa berada di angka 5,3 hingga 5,5.
Dari segi pengendalian Covid-19, berdasarkan data Indeks Nikkei akhir tahun lalu, Indonesia menjadi negara di urutan pertama. Sedangkan dari CDC Amerika Serikat, Indonesia berada di kategori level I. Bahkan, Indonesia saat ini menjadi peringkat lima dunia terbanyak terkait penyuntikan sebanyak 360,8 juta dosis vaksin.
“Ada kerja keras seluruh stakeholder termasuk didalamnya rekan-rekan HIPMI. Semuanya penting guna mendukung agar di tengah Pandemi Covid-19, ekonomi bisa bertumbuh. Kuncinya memang negara mana yang bisa mengendalikan laju Covid-19, maka dialah yang menjadi pemenang. Itu yang sekarang terus kita laksanakan,” tandas Kapolri.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga melakukan transformasi ekonomi dengan konsep Green dan Blue Economy. Menurutnya, hal itu menjadi sumber kekuatan perekonomian baru.
“Saya kira ini memang komitmen untuk menjaga bumi, alam dan masa depan generasi akan datang. Tolong hindari hal-hal yang berdampak pada perusakan lingkungan. Hindari kawasan hutan lindung untuk masa depan kita,” ungkap Sigit.
Selain itu, dalam semangat transformasi Presisi, Polri berkomitmen terus mendukung, mengawal iklim usaha dan investasi kondusif. Hal itu tertuang pada transformasi operasional dalam program kedelapan yakni pemulihan ekonomi nasional.
“Terkait kebijakan iklim investasi, kami dari Polri telah membuat program Polri Presisi. Saya masukan di dalam kegiatan aksi kita. Tidak usah khawatir kita pasti mendukung, mengawal rekan-rekan yang memiliki jiwa entrepreneur dan kreatifitas. Kalau kurang izin lakukan pendampingan,” klaim Sigit.
Sigit menjelaskan, dalam komitmennya iklim investasi dan usaha kondusif, Polri telah membentuk Satgas Mafia Tanah, Satgas Penanganan Konflik Sosial, Satgas Waspada Investasi, Satgas PEN, dan lainnya.
“Namun itu semua saya harapkan rekan-rekan semua bisa melaksanakan usahanya, sesuai apa yang rekan-rekan harapkan tanpa takut memiliki masalah hukum. Saya juga titip pesan mari kita menciptakan iklim usaha yang baik,” pesan Sigit. (ibl)