Benny menegaskan keinginan para elit politik adalah penyebab isu penundaan pemilu ini dihembuskan ke publik.
“Elit politik menginginkan status quo, kepentingan pragmatisme. Dengan mewacanakan hal ini, mereka mendapatkan panggung, mendapatkan sambutan dari masyarakat. Tetapi, jelas isu ini mengkhianati demokrasi dan tidak menjaga kemurnian konstitusi Indonesia,” jelasnya.
Elit politik seharusnya menciptakan kepercayaan publik, dan mampu memberikan kepastian kepada masyarakat. Jika diteruskan, publik tidak lagi percaya dengan sistem, dan ini bentuk pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi dan konstitusi.
Benny pun menutup pernyataannya dengan menyatakan bahwa isu penundaan pemilu ini hanya sekedar permainan elit politik.”Isu ini akan hilang sendirinya karena tidak ada dukungan publik, dan Presiden juga tidak menghendaki perpanjangan masa jabatan,” tuturnya.
“Memang, menurut survei, masyarakat puas dengan pemerintahan Presiden Jokowi, tetapi masyarakat tidak menghendaki perpanjangan jabatan presiden. Elit politik salah membaca aspirasi publik ini. Jika (aspirasi publik) terus dilawan, elit politik akan bunuh diri, terjungkir karena permainan kata-katanya sendiri,” tandasnya.