IPOL.ID – Buat para pemula yang memiliki niat ingin menjadi Barista atau pengusaha coffee shop, wajib mengetahui karakteristik tentang kopi hingga dapat mengexplore citarasa kopi itu sendiri.
Nah, Sugeng Pujiono selaku Pelatih Barista juga Asesor Barista mengupas rahasia sukses bagi para pemula yang ingin menjadi Barista maupun membuka usaha coffee shop.
Sugeng Pujiono menuturkan, mulanya para pemula (calon Barista) dapat mengikuti kopi class agar dapat menjadi seorang Barista ataupun mereka yang ingin membuka usaha coffee shop tersebut.
“Dalam kopi class ini nantinya training singkat tapi padat akan diberikan kepada pemula yang ingin menjadi Barista, jadwal dan materinya pun akan disesuaikan,” kata Sugeng yang sudah berkutat di dunia kopi selama 12 tahun itu dikonfirmasi ipol.id, Senin (28/3).
Sugeng menjelaskan, materi tentang kopi yang diberikan nantinya cukup bagi pemula (calon Barista) yang baru mengikutinya, dapat menyerap materi yang diberikan. Seperti tentang (biji) kopi, apa itu kopi, jenis kopi, maupun identifikasi dari kopi itu sendiri.
“Dapat mengenali karakter kopi itu seperti apa, ya masih dalam bentuk pengetahuan yang diberikan (edukasi), juga ditampilkan secara fisik contoh-contoh kopi yang biasa dipakai coffe shop,” papar pelatih calon Barista itu.
Kemudian Sugeng menambahkan, materi soal cara meroasting kopi, profil dari roasting, itu juga sangat penting sekali diketahui pemula. “Sebab, jika orang mau minum kopi itu harus tahu itu, apalagi bagi orang yang ingin membangun usaha kopi/coffee shop,” ucap dia.
Bagi seorang pemula, sambung dia, harus tahu karakter kopi itu sendiri, apakah kopi yang dark, kopi masih muda, sedang atau kopi yang sedikit matang itu harus tahu. Disamping jenis kopi roastingnya itu harus diketahui.
“Nantinya, pemula bakal diberikan praktek mengenai caranya grinding kopi, jadi disini arahnya kepada grind size, ukuran dari bubuk kopi. Penting banget buat siapapun yang ingin minum kopi, ingin bangun coffee shop, wajib tahu. Harus tahu tentang ukuran bubuk kopi itu dipakai buat apa saja sih? Nah itu kita sampaikan,” akunya.
Selanjutnya, pada praktek bersamanya yang diberikan adalah coffe cupping atau disebut juga dengan coffee tasting. Memang hal ini dilakukan oleh para professional yang terlatih tapi pada praktek ini (untuk skala non komersial) juga bisa dilakukan oleh siapapun.
Bisa dikatakan, prosesnya terjadi di dua tempat, yaitu di mulut dan hidung. Penting katanya, untuk mengetahui proses yang terjadi di dalam dua tempat ini. Jika pemula ingin mencoba serius coffee cupping atau sekadar ingin lebih tahu jika sedang membicarakan kopi.
Pada bagian pertama dari proses pencicipan (cupping) adalah di dalam lidah. “Disini kita akan merasakan karakteristik dasar dari kopi seperti acidity (karakter asam), sweetness (manis), bitterness (pahit), saltiness (asin-jika ada) dan savories atau rasa intinya,” ungkap dia.
Proses standar dari coffee cupping dimulai dengan mengendusnya dalam. Lalu menyeruputnya dengan kuat sehingga kopi yang disesap itu bisa “terlempar” ke seluruh langit-langit mulut.
“Coffee cupping ini adalah cara kita untuk mendefinisikan karakter kopi, bau kopi yang masih dalam bentuk bubuk kopi seperti apa, begitu diseduh kena air akan keluar bau aromanya. Baunya kaya apa, rasanya apa pahit, asam, manis, gurih itu tadi. Apa asin atau apa. Nanti ada disitu semua, jadi mendefinisikan intinya,” ujarnya.
Terakhir adalah mengexplore rasa, mengexplore karakter kopi dengan praktik manual brewing. Dengan metode seduh kopi pour over itu dengan cara mengalihkan air pada setiap tetesannya.
“Nanti yang kita ambil adalah seduhan kopi yang kita bisa melakukan atau membuat rasa apapun, seperti rasa manis, asin, pahit, gurih, atau asam. Itu diexplore disitu,” katanya.
Dari yang diulas tadi, lanjut dia, pertama prakteknya tadi adalah ingin tahu rasanya kopi seperti apa, dan kedua rasanya itu tadi dapat dioptimalkan kembali.
Harapannya adalah para pemula bukan cuma tahu tentang kopi. Tapi betul-betul dapat merasakan kopi berkarakter dan bercitarasa tinggi. Jika ingin membangun coffe shop nantinya tidak dibohongi orang lain. “Itu arahnya ke sana sih,” tandas pelatih bagi pemula yang ingin menjadi Barista itu.
Pelatih Barista di Kota Bandung itu pun telah menelurkan banyak murid (Barista). Targetnya, lanjut dia, jadi pemula tidak hanya tahu kopi, tetapi bisa merasakan, menikmati, mengexplore kopi, kopi buat apa sih. “Khususnya nanti sebagai bekal jika seseorang ingin membuat coffee shop, paling tidak”.
“Jadi apapun usahanya, apapun pekerjaannya, kamu harus tahu apa yang ingin dilakukan, jika tidak tahu apa yang ingin dilakukan, tidak ngerti kopi, gak akan sukses,” tuturnya.
Karena, menurutnya, pertama untuk menjadi start up coffee shop, mereka harus bisa tahu tentang kopi dan merasakan kopi itu seperti apa. “Kedua, jika ingin jadi Barista harus tahu tentang kopi dan cara mengexplore kopi, ini dasarnya,” kata Sugeng, Pemilik Lembaga Keterampilan Barista di Bandung juga Petani Kopi di Lembang itu.
Sugeng berpesan, segera saja buat mereka yang punya niat mendirikan coffee shop, segera berdirikan saja coffee shop-nya, jangan ditunda-tunda, karena yang mahal itu bukan idenya. Tapi eksekusinya. “Toh modalnya juga gak banyak, gak sampai Rp 10 juta sudah bisa membuat coffee shop,” tuturnya di Jakarta.
Sementara itu, Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) juga penikmat kopi Kinayu, 20, mengatakan, sejak usia 17 tahun dia sudah menyukai kopi, seperti capucino, atau kopi susu.
Dengan mengikuti kopi class maka dia yang pemula ini bisa tahu tentang kopi. Selain menikmati kopi, bisa memahami, dan mengetahui jenis kopi, serta rasa original kopi itu seperti apa.
“Yang didapat nanti jika belajar menjadi Barista, kita dapat mengetahui kopi itu seperti apa, dapat membedakan berbagai jenis kopi serta mendefinisikan rasa dari kopi itu sendiri,” ujar perempuan berambut ikal itu.
Dalam praktiknya, karena pertama kali ikut kopi class, agak kesulitan, namun karena diarahkan oleh Barista jadi bisa dan saling sharing. “Rasanya yang harus pas, kesesuaian ukuran, takaran dan lain sebagainya. Harapannya sih usai ikuti kopi class saya ingin membangun usaha kopi,” tutup mahasiswi cantik itu. (ibl)