IPOL.ID – Helikopter Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengangkut delapan orang jatuh di Republik Demokratik Kongo timur, Selasa (29/3/2022), di tengah pertempuran pemberontak di kawasan itu, demikian kata misi penjaga perdamaian PBB di Kongo (MONUSCO).
Jenazah para penjaga perdamaian itu telah dibawa ke Goma dan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu.
Delapan orang itu terdiri dari enam awak dari militer Pakistan, satu personel militer dari Rusia, dan satu personel militer Serbia, kata misi tersebut dalam pernyataan.
Pernyataan itu tidak menyebut apakah ada orang yang selamat dalam kecelakaan tersebut.
Pakistan telah mengerahkan unit penerbangan ke misi PBB di Kongo sejak 2011, katanya.
Helikopter itu sedang dalam misi peninjauan ketika jatuh di daerah Tshanzu, di provinsi Kivu Utara, di mana terjadi bentrokan minggu ini antara tentara Kongo dan kelompok pemberontak yang dikenal sebagai M23, kata MONUSCO dilansir Reuters.
Angkatan bersenjata Kongo mengatakan helikopter itu ditembak jatuh oleh para pemberontak, namun pernyataan itu dibantah oleh juru bicara M23.
MONUSCO tidak menyebut penyebab kecelakaan, hanya mengatakan bahwa penyelidikan sedang dijalankan.
Kelompok M23 terdepak dari Kongo setelah melancarkan pemberontakan pada 2012 serta 2013 dan kemudian mengarah ke Uganda dan Rwanda.
Sejak itu, para petempur M23 datang kembali untuk melancarkan serangan, termasuk salah satu di Kongo timur pada November 2021.
Pada Selasa (29/3/2022), kelompok pemberontak sudah bergerak ke Kota Kabindi, menurut seorang koordinator masyarakat madani.
Tentara Uganda juga masuk dalam konflik dan mengatakan pihaknya telah menewaskan 14 petempur M23 dekat perbatasan dengan Kongo pada Selasa (29/3/2022).