“Kali ini mereka memanfaatkan momentum adanya pandemi Covid-19 untuk eksis sesuai paham kelompoknya. Mereka mengklaim anti kapitalis. Jadi dalam rencananya mereka memang melawan kapitalisme salah satunya dengan melakukan penjarahan,” ungkap Stanislaus.
Stanislaus juga meminta agar aparat keamanan bertindak tegas. Pasalnya, kelompok ini berbahaya, apalagi aksi mereka bisa menjadi pemicu dari aksi kerusuhan yang lebih besar.
Sehingga, deteksi dini dan cegah dini gerakan mereka perlu dilakukan agar ancaman dari kelompok tersebut tidak meluas.
“Beberapa kota yang menjadi basis kelompok anarko antara lain Jogyakarta, Bandung, Jabodetabek, Makassar dan Salatiga. Polri perlu meningkatkan kewaspadaan. Intelijen harus bergerak cepat agar aksi dari kelompok ini bisa dicegah,” ujarnya.
Sejatinya, kelompok anarko sindikalis sering terlibat dalam demonstrasi. Personel anarko sindikalis, yang mengenakan pakaian serba hitam, disebut sebagai dalang kerusuhan disetiap aksi.
Anarko sindikalis adalah paham di mana para pekerja ingin bekerja dengan bebas, tidak terikat dengan aturan.