IPOL.ID – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan sejumlah hasil positif saat dia melakukan kunjungan kerja ke Riyadh, Arab Saudi belum lama ini.
Dia bercerita bertemu dengan Pangeran Putra Mahkota Raja Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Dalam pertemuan itu, Luhut menyampaikan seluruh pesan dari Presiden Joko Widodo, salah satunya yakni soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara.
Ternyata respons Arab Saudi positif dan menyatakan keinginannya ikut serta dalam pembangunan IKN Nusantara.
“Saya makin merasa optimis ketika mendengar bahwa beliau ingin Arab Saudi ikut berkontribusi pada pembangunan IKN Nusantara, serta yang tak kalah penting, Arab Saudi akan bergabung dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia (INA),” kata Luhut di akun Instagramnya, Senin (7/3/2022).
Bukan hanya terlibat pembangunan IKN Nusantara, Arab Saudi juga tertarik dalam hal investasi energi.
“Saya pun tidak merasa canggung untuk bertukar pikiran dengan beliau karena saya yakin kami berdua punya visi dan misi yang sama, yaitu ingin kedua negara sahabat ini semakin maju dan berkembang Ipteknya tanpa bergantung lagi pada energi fosil. Bahkan Pangeran Mohammed bin Salman menyetujui semua pesan yang dititipkan oleh Presiden @jokowi kepada saya,” papar Luhut.
Nah, menindaklanjuti itu, Luhut pun bergegas membentuk tim. Tujuan dari tim ini tak lain guna membahas keinginan Arab Saudi berinvestasi di Indonesia.
“Tak mau melewatkan kesempatan baik ini, saya berinisiatif untuk membentuk tim terpadu yang dalam kurun waktu minggu depan sudah berangkat ke Riyadh untuk follow up seluruh pembicaraan kita hari ini agar kami bisa langsung set up kunjungan pihak Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia sebelum bulan Ramadan,” katanya.
Luhut juga menunjukkan satu cendera mata yang diberikan oleh Pangeran Putra Mahkota Raja Arab Saudi, berupa kiswah.
Dengan membawa oleh-oleh dari Arab Saudi, menurut Luhut sebagai pembuktian bahwa jalinan kerja sama antar negara lain tidak memandang latar belakang.
“Di perjalanan pulang menuju Indonesia, saya dititipkan cendera mata untuk dibawa ke Indonesia berupa kiswah atau potongan kain Ka’bah dan juga replika kunci Ka’bah. Saya kira, persahabatan harus lah seperti itu. Rasa percaya harus diletakkan di atas segalanya, tak jadi soal agama, ras, suku bangsa mana kita berasal. Selama kita punya kepentingan yang sama yaitu mengedepankan kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa demi menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik untuk diwarisi oleh anak cucu kita di masa depan,” tandasnya.