“Kita bisa lihat di sisi mana kekerasan itu, kita bisa lihat di sisi mana yang tidak, itu saja. Beberapa orang tidak tahan dengan debat demokratis dan karena mereka tidak dapat meyakinkan orang Prancis, mereka menggunakan kekerasan, saya bukan salah satunya, itu saja,” kata Zemmour, dikutip dari AFP, Minggu (13/03).
Zemmour merupakan capres yang anti-Islam dan anti-pengungsi Muslim yang dia sebut sebagai imigran. Dia menyebut lebih menerima pengungsi dari Ukraina karena mereka warga Kristen Eropa daripada pengungsi dari Timur Tengah.
Zemmour dalam kampanye-nya juga pernah mengatakan bahwa, “Saya tidak ingin mendengar suara adzan di Perancis. Dan saya tidak menginginkannya jika terpilih sebagai presiden.”
Baca juga Langgar Jam Operasional PPKM, Polda Metro Gerebek Holywings Tebet
Bukan hanya Zemmour, Capres Perancis lainnya juga kerap menggunakan isu-isu anti-Islam untuk mendapatkan dukungan suara, termasuk Macron dan Le Pen.