IPOL.ID – Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak menginginkan agar berbagai BUMN yang terkait dengan layanan transportasi menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam memberikan layanan terbaik bagi para pemudik Lebaran tahun ini.

“BUMN penyelenggara layanan mudik untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, baik di terminal keberangkatan, selama di perjalanan, di rest area (tol), maupun di pelabuhan dan pelabuhan udara,” kata Amin Ak dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, hal itu penting agar tidak terjadi penularan COVID-19 selama proses mudik maupun arus balik.

Ia juga meminta BUMN di sektor transportasi untuk mematuhi surat edaran Kepala BNPB No.11 Tahun 2022 yang mencabut kewajiban tes swab antigen dan PCR untuk warga yang akan melakukan perjalanan udara, darat, dan laut.

“Jangan mempersulit para pemudik,” harapnya.

Selain itu, Amin meminta agar pemerintah tidak memaksakan persyaratan harus sudah divaksin booster, karena justru yang paling penting adalah penerapan protokol kesehatan.

Namun, ia pun menyarankan agar pemerintah membuka posko-posko khusus vaksinasi booster beberapa hari sebelum arus mudik berlangsung bagi pemudik yang berminat untuk divaksin.

“Saya meminta pemerintah sebaiknya menugaskan BUMN Transportasi dan BUMN Kesehatan untuk menyiapkan jumlah vaksin yang cukup agar semua calon pemudik yang belum divaksin bisa terlayani,” ucap Amin.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi penguat antibodi merupakan perlindungan penting pelaku perjalanan mudik Lebaran 2022 untuk meminimalisasi dampak kesakitan saat terpapar COVID-19.

“Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan COVID-19 yang lebih tinggi. Maka dari itu vaksinasi ‘booster’ (penguat) penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular COVID-19,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis (31/3), mengatakan pihaknya menyiapkan fasilitas vaksinasi hingga dosis penguat di bandara, pelabuhan, stasiun, hingga terminal bagi masyarakat yang mudik Lebaran 2022.

Budi Karya menjelaskan Kementerian Perhubungan akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam beberapa pekan mendatang, serta akan melakukan simulasi. Berdasarkan data dari Balitbang Kementerian Perhubungan, diperkirakan kurang lebih ada sebanyak 79 juta orang yang ingin mudik. (tim/ant)