IPOL.ID – Sepanjang 2021, Imbal Jasa Kafalah (IJK) PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (JamSyar) tercatat naik sebesar 191,74 persen. Hal tersebut diutarakan Direktur Utama Jamsyar, Gatot Suprabowo dalam konferensi pers di Jakarta Senin (25/04/22).
“Kami mencatat IJK perusahaan naik menjadi Rp959,28 miliar dari sebelumnya pada 2020 sebesar Rp500,29 miliar,” kata Gatot.
Menurutnya, pendapatan IJK on kafalah tersebut tak terlepas dari kenaikan volume penjaminan dan jumlah terjamin. Menurut data yang dihimpun perusahaan, total volume penjaminan naik 170,56 persen sebesar Rp55,08 triliun dibanding tahun sebelumnya yang yang mencapai Rp32,40 triliun.
Sedangkan dari sisi jumlah terjamin, JamSyar telah menjamin 1,49 juta lebih terjamin dari tahun sebelumnya yang hanya 700 ribuan terjamin. “Artinya bisnis penjaminan kami mengalami kenaikan yang cukup istimewa,” ujar Gatot Suprabowo.
Kinerja positif perusahaan lainnya adalah keberhasilan membukukan laba sebelum pajak (EBT) sebesar Rp206,74 miliar, atau naik sebesar 417,97 persen dari EBT tahun 2020 sebesar Rp49,47 miliar. Sedangkan total asset Jamsyar mengalami kenaikan dari Rp1,57 triliun menjadi Rp2,45 triliun pada 2022.
Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (Firma anggota jaringan global PwC) tersebut juga mencerminkan tata kelola perusahaan yang baik. “Ini menjadi pondasi yang kuat bagi perusahaan untuk menghasilkan kinerja positif pada tahun-tahun berikutnya,” kata Gatot menambahkan.
Selain pertumbuhan bisnis perusahaan yang terus tumbuh positif dan Istimewa, JamSyar juga turut mendukung berbagai program Pemerintah dalam peningkatan perekonomian Nasional. Bukti dukungan JamSyar tersebut dapat dilihat dari keikutsertaan perusahaan dalam memberikan penjaminan kepada pelaku usaha yang terdampak pandemi melalui produk Penjaminan Pembiayaan Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan produk penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR iB) yang bekerja sama dengan mitra-mitra Bank Syariah yang ditunjuk oleh Pemerintah.
Gatot yakin bahwa pencapaian ini tak lepas dari Teknologi Informasi (TI) yang unggul serta penguatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendukung ekspansi usaha maupun peningkatan pertumbuhan bisnis yang profitable dan sustainable. Tahun 2022 menjadi momen yang ditapaki Jamsyar dengan penuh percaya diri dengan pondasi kompetensi, loyalitas dan integritas untuk terus Secure, Survive, Sustain di masa masa yang akan datang.
Gatot Suprabowo menambahkan dengan 15 cabang kantor layanan yang melayani seluruh wilayah Indonesia, JamSyar terus berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik agar mitra mendapatkan layanan yang professional, gesit, responsive, syar’i dan inovatif (Progresif). “Pelayanan progresif tersebut didasarkan pada nilai-nilai inti (core value) AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sebagai landasan utama dalam mendukung peningkatan kinerja berkelanjutan,” ujar Gatot.
Sebagai informasi tambahan, JamSyar merupakan perusahaan penjaminan syariah terbesar di Indonesia. JamSyar juga menjamin Pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pemilikan Perumahan untuk mendukung program Kementerian PUPR. Adapun produk penjaminan program yang dimiliki JamSyar adalah produk Kontra Bank Garansi (KBG), Surety Bond, Customs Bond, Penjaminan Pembiayaan Multiguna, Penjaminan Pembiayaan Umum, Penjaminan Pembiayaan Mikro, Penjamina Pembiayaan Konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa, Penjaminan Supply Chain Financing (SCF), serta Penjaminan Distribusi Barang. (tim)