IPOL.ID – Departemen Penyiaran Malaysia meminta maaf karena radio milik pemerintah, TAWAU fm telah menyiarkan azan Maghrib lebih awal dari yang seharusnya.
Dilaporkan Malay Mail, pada hari pertama puasa, Minggu (3/4), Mohd Safwan Junit selaku penyiar radio di Sabah melakukan kekeliruan menayangkan azan maghrib empat menit lebih awal dari jadwal.
Azan seharusnya berkumandang pada 18.20, tapi Safwan menyiarkannya pada 18.14 waktu setempat. Menyadari kesalahan itu, Safwan lalu menyiarkan kembali azan pukul 18.20.
Direktur depaftemen Zulkefli Mohd menyampaikan, pihaknya menyadari pentingnya siaran azan, terutama untuk shalat maghrib sepanjang Ramadan sebagai panduan bagi umat Islam untuk berbuka puasa, tetapi menyiarkan azan maghrib empat menit sebelumnya tidak disengaja.
“Departemen Penyiaran Malaysia, Sabah memandang masalah ini dengan serius dan akan memastikan waktu tayang azan diberikan perhatian dan prioritas untuk kepentingan umat Islam,” kata Zulkefli dalam pernyataan.
Safwan sendiri sudah lebih dulu menyampaikan permintaan maaf melalui akun Facebook pribadinya tak lama setelah kejadian.
“Saya sebagai presenter acara ‘Syoknya Hujung Minggu’ bertanggung jawab atas kesalahan teknis yang membuat azan magrib disiarkan dua kali, pertama pukul 18.16, dan kedua pukul 18.20 waktu setempat,” ungkap Safwan.
“Azan seharusnya disiarkan pukul 18.20 waktu setempat, dan saat itu dimainkan dan terdengar lebih awal, [membuat] beberapa warga Tawau secara tak sengaja membatalkan puasa mereka,” lanjutnya.
Tapi, kejadian ini terlanjur viral di media sosial dan netizen mengklaim beberapa warga membatalkan puasanya akibat kejadian tersebut.
Mufti Sabah Datuk Bungsu Aziz Jaafar mengatakan bagi mereka yang berbuka setelah mendengar azan maghrib di radio itu harus mengganti puasanya setelah Ramahan, karena dianggap tidak sah menurut hukum syariah.