“Begitulah yang dijalankan Nabi Muhammad ketika berdagang, bukan mencari keuntungan dunia. Berdagang untuk berdakwah, membantu sesama dan mencari ridho Allah SWT,” jelas habib.
Maka dari sini akan timbul orang-orang yang baik. Dan saat keluar dari yayasan ini, mudah-mudahan kedepan bakal ada calon yang menjadi presiden, menteri, dan pengusaha. Namun juga harus dilandasi dengan takwa.
“Karena Nabi Muhammad adalah orang tuanya anak-anak yatim. Nabi adalah pelajar, wirausaha/entrepreneur yang luar biasa,” ungkapnya.
Bahkan setiap malam Nabi Muhammad selalu berdoa untuk umatnya. Untuk itu, Habib Abdallah mengingatkan, ketika mencari rezeki jangan lupa, cari rezeki banyak dan barokah.
“Buat apa dapat harta banyak, punya mobil banyak tapi tidak barokah. Makan hanya pakai garam, karena sakit. Karena itu tadi, tidak barokah,” ulasnya.
“Jika mendapat harta yang berkah, maka akan bermanfaat buat dirinya dan orang banyak, ilmu yang barokah juga bermanfaat buat orang lain,” tambahnya.
Jika memiliki karyawan diingatkan untuk salat jika waktunya, dunia punya siapa? Punya Allah. “Jadi jangan kamu sakiti orang lain ketika memimpin perusahaan, curang atau menyakiti orang tua. Apalagi menyakiti pimpinan,” tukasnya.