“Pengiriman atlet muda bertanding di Eropa ini merupakan langkah dari PB Djarum agar kita bisa melahirkan atlet-atlet tangguh yang nantinya siap dipanggil untuk membela Indonesia di panggung dunia. Kenapa harus tanding di luar negeri, salah satunya adalah karena kami ingin para atlet muda terbiasa dan tak gentar dengan persaingan level dunia dan menghadapi lawan yang bervariatif,” ujar Yoppy.
Ia melanjutkan, diterjunkannya atlet muda berlaga di Eropa juga didasari karena ketiadaan turnamen di dalam negeri.
Seperti diketahui, sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, berbagai pertandingan olahraga praktis tak berjalan. Hanya satu turnamen bulutangkis skala nasional yang terselenggara yakni Yuzu Isotonic Akmil Open pada November 2021 yang menjadi pemuas dahaga atlet junior merasakan kembali nuansa berkompetisi.
Padahal, pertandingan merupakan cara paling efektif bagi atlet muda asah kemampuan sebelum naik ke level dewasa.
“Jangankan di Indonesia, di Asia pun kondisinya begitu, turnamen berhenti semua. Mau tidak mau kami cari ke tempat yang lebih jauh yakni Eropa. Karena usia para atlet muda ini kan terus bertambah, mereka harus memiliki jam terbang yang cukup sehingga ketika nanti masuk ke level dewasa, mereka sudah siap membela nama bangsa dengan kemampuan yang mumpuni,” tegas Yoppy.