IPOL.ID – Dari perhitungan ilmiah sejumlah lembaga kredibel, pada 2045 Indonesia diprediksi menjadi negara dengan kekuatan ekonomi keempat atau kelima di dunia. Hanya saja hal itu bisa tercapai jika konsensus kebangsaan selalu terpelihara dan tidak hancur sebelum 2045.
Menurut Menkopolhukam, Mahfud MD, Indonesia bisa bermasalah besar saat tidak ada penegakan hukum, keadilan amburadul, menjadi sektarian, polarisasi ideologi tajam, dan pembelahan masyarakat terjadi.
“Kita bisa beragama masing-masing ke tempat ibadah masing-masing, tapi ketika negeri ini menghadapi hal-hal mendasar kita harus sama seperti memberantas korupsi, menegakkan hukum membangun keadilan. Itu nilai-nilai kebangsaan kita, yang penting adalah tujuan hidup bernegara,” ujar Mahfud saat berbincang di kediaman pribadinya, di DI Yogyakarta, Sabtu (28/5).
Juga hadir sebagai pemateri dalam perbincangan bertema ‘Meneguhkan Konsensus Kebangsaan, Menyongsong Indonesia Emas 2045”, Edy Suandi Hamid, Zainal Arifin Mochtar, Islah Bahrawi, dan Abdul Gaffar Karim.
Dalam kesempatan itu, Mahfud sempat mengutip kalimatun sawa atau kesepakatan bersama bangsa Indonesia dalam menyongsong Indonesia emas 2045.
Kata Mahfud, hal itu penting untuk dicermati, mengingat menjaga bangsa Indonesia bukanlah saat ini saja tapi untuk generasi berikutnya.
“Islam Washathiyah adalah moderasi beragama, itulah yang harus menjadi basis nasionalisme kita. Dengan Ini, kita bisa mengatasi polarisasi ideologi kita,”
katanya. (ydh)