Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur, berharap keikutsertaan santri berkebutuhan khusus pada seleksi PBSB bisa lebih meningkat di tahun mendatang, sekaligus menjadi motivasi bagi santri lainnya.
“Pesantren Raudlatul Makfufin yang diasuh Kiai Rokhman masuk dalam program Pengembangan Pesantren Iklusif binaan Kemenag. Pesantren ini memiliki santri berkebutuhan khusus tunanetra yang dalam kesehariannya diajarkan pendidikan agama dan umum,” papar Waryono.
Sekretaris Pokja Pendidikan Inklusi Kemenag, Sakdiyah, saat memonitoring pelaksanaan tes CAT PBSB mengaku, kesiapan santri menggunakan Android cukup baik. Pesantren juga memberikan pembelajaran berbasis TIK, sehingga tidak ada kendala yang berarti dalam mengikuti tes CAT ini.
“Meski para santri hanya boleh menggunakan Android sekali dalam sepekan, dalam pembelajaran sehari-hari santri menggunakan komputer bicara dengan screen reader,” jelas Sakdiyah yang juga Kasubdit Pendidikan MDT.
Hasil tes CAT akan diumumkan pada 19 Mei. Peserta yang dinyatakan lolos, berhak ikut tes wawancara yang juga akan dilakukan secara online.