IPOL.ID – Penyakit hepatitis kini menjadi ancaman baru usai meredanya Covid-19. Apalagi dilaporkan sudah ada korban meninggal karena terserang hepatitis akut.
Menyikapi itu, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) mengingatkan agar selalu menjaga kebersihan seperti rajin mencuci tangan dan sanitasi makanan guna mencegah hepatitis akut bergejala berat yang belum diketahui penyebabnya untuk menyerang anak.
Dia mengatakan, hepatitis akut sebagian besar ditularkan lewat saluran cerna atau mulut melalui tangan yang terkontaminasi dengan virus atau melalui makanan, minuman dan alat makan.
Selain itu juga dugaan penularan yang terjadi lewat droplet atau percikan cairan liur.
“Sampai saat ini yang bisa dilakukan yang paling baik adalah pencegahan untuk penularan lewat oral seperti cuci tangan, kebersihan dari makanan, sanitasi. Kemudian, mencegah pada kasus-kasus yang sudah ada gejala, misalnya muntah, diare, sakit perut, kita menghindari supaya tidak kontak lewat tangan dan yang masuk ke dalam mulut,” kata Muzal dalam tanya jawab virtual dengan media yang diikuti dari Jakarta, Sabtu (7/5/2022).
Dia pun menganjurkan agar masyarakat melanjutkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak untuk mengurangi risiko penularan selain COVID-19, tapi juga untuk mencegah potensi hepatitis akut, yang diduga dapat ditularkan lewat droplet.
Beberapa gejala penyakit yang dikenal juga dengan istilah acute hepatitis of unknown aetiology itu sebagian besar terkait saluran cerna seperti muntah, diare, sakit perut dan demam. Gejala lanjutan adalah bagian tubuh menguning seperti di kelopak mata atau badan jika sudah masuk dalam kategori berat.
Gejala yang lebih berat bisa menyebabkan kesadaran menurun ketika banyak sel hati yang rusak.
“Jadi, tergantung derajatnya, kalau kerusakannya makin berat gejalanya juga semakin berat, bahkan bisa menimbulkan kesadaran menurun sampai kejang dan kalau tidak ditangani bisa menyebabkan kematian,” urainya.
Sebelumnya dilaporkan tiga pasien anak meninggal dunia saat dirawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya per 30 April 2022.