“Sebenarnya yang menghangatkan udara di dekat permukaan bumi adalah radiasi gelombang panjang dari bumi yang ketika malam hari akan tetap teremisi ke atmosfer,” ungkap BMKG.
Akhir-akhir ini, masyarakat mengeluhkan udara yang semakin panas. Hal itu diakibatkan oleh suhu terasa yang memang lebih tinggi pada pekan pertama Mei 2022 dibandingkan pekan pertama Mei selama lima tahun sebelumnya.
Kelembaban pada Mei 2022 juga cenderung lebih tinggi dari lima tahun terakhir. Kondisi itu berakar pada perubahan musim. Indonesia tengah berada dalam periode transisi dari musim hujan menuju kemarau.
“Konsekuensinya adalah jumlah uap air di atmosfer masih relatif banyak meskipun tidak sebanyak ketika musim hujan dan suhu udara mulai meningkat ketika siang hari,” pungkas BMKG.
BMKG mencatat, suhu maksimum harian rata-rata mencapai lebih dari 33 derajat Celsius di pekan pertama bulan Mei 2022. Angka itu merayap naik hingga 0,5-1 derajat Celsius dari suhu pada 2017-2021.
Kendati demikian, kenaikan itu tercatat di wilayah Indonesia bagian selatan. Adapun wilayah yang nilai suhu maksimumnya lebih rendah dari rata-rata 5 tahun terakhir. Wilayah-wilayah itu ialah pesisir Barat Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.