Komitmen pertama yaitu dengan meningkatkan komitmen politik serta investasi untuk mempercepat peningkatan di sektor air bersih, sanitasi dan kesehatan, serta mengurangi tingkat stunting di Indonesia. Sebab, pengembangan di bidang air dan sanitasi memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan ekstrim, sekaligus mengurangi stunting.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrim dari 4% menjadi 0% pada 2024. Strategi ini dapat dicapai melalui pendekatan pengembangan kawasan secara lintas sektoral,” terang Menteri Basuki.
Selanjutnya, komitmen kedua dengan cara memperkuat pemantauan dan pelaporan berbasis masyarakat untuk memastikan sektor air bersih, sanitasi dan kesehatan yang berkelanjutan. “Untuk memastikan akuntabilitas dari sektor Air dan Sanitasi, kami mengembangkan sebuah sistem database yang terdiri dari manajemen sistem informasi untuk PAMSIMAS di sektor air minum, dan SANIMAS di sektor sanitasi,” kata Menteri Basuki.
Komitmen selanjutnya dengan pengembangan infrastruktur air bersih, sanitasi dan kesehatan yang memiliki daya tahan terhadap perubahan iklim. “Sejak 2015 hingga saat ini, Indonesia telah membangun 61 bendungan baru dan mengoptimalkan 231 waduk eksisting untuk mengatasi tantangan perubahan iklim,” jelas Menteri Basuki.