Bahkan ada yang bilang, informasi penetapan calon ketua RT sudah ditempel pada dinding mading Tower Akasia, padahal dia ketahui tidak pernah melihat produk berupa info penetapan ketua RT itu. “Yang sangat disayangkan, nama saya tidak masuk dalam daftar pemilih,” tandasnya.
Padahal, sambung dia, domisili dia sudah 1 tahun, memiliki KTP di sini tahun 2021. Pada saat komplain itu, dia bilang pada panitia jika dirinya pun punya hak atas pemilihan ketua RT 01/09 itu.
“Tapi kenapa saya tidak diundang dan data saya tidak dimasukan. Saat itu saya disuruh keluar oleh pendukung calon ketua RT, saya diusir dari ruangan. Bagaimana hak kami sebagai warga apabila mereka semena-mena terhadap pemilihan ketua RT itu,” tandas dia.
Nah, pemilihan RT ini kan harusnya demokrasi dan transparan, ini ada apa? Dan masih banyak kejanggalan penetapan ketua RT di Tower Akasia, seperti dokumen-dokumen yang tidak valid, dan tidak jelas.
Randi membeberkan, kemudian pendataan soal warga Tower Akasia, dari 800 unit, yang terdaftar hanya 66 orang. Termasuk dirinya yang tidak masuk dalam data pemilih RT. “Valid tidak?,” tanya dia.