Dari kacamatanya, fakta-fakta dan data yang dikumpulkan sangat jauh berbeda. Namun penetapan ketua RT di Tower Borneo itu tetap dilangsungkan. “Saya pun mempertanyakan Tower Borneo itu letaknya dimana? Kok dilangsungkan di kantor kelurahan Rawajati,” bebernya.
Kemudian, satu tower itu ada berapa orang, tercover tidak jika teknis pemilihan dilakukan di kantor kelurahan, dengan segala filter ketat saat pelaksanaan penetapan ketua RT yang malah menjadi pertanyaan bagi warga Tower Borneo, Kalibata City. “Ini ada apa?,” tanya dia.
Kemudian dia kulik, soal undangan penetapan ketua RT yang harusnya digelar pada tanggal 17 Mei, malah dipercepat penetapan ketua RT pada tanggal 14 Mei, dengan perubahan jadwal dipercepat dan hal ini memunculkan pertanyaan bagi warga, ini ada apa?
“Kalau mau main kucing-kucingan, kasih tau semua warga Tower Borneo bahwa yang bersangkutan diduga sudah gatel mau ditetapkan jadi ketua RT,” tegas Ricki.
Menurutnya, namanya pro dan kontra itu sudah biasa, tapi harusnya bersaing secara sehat. Jangan curang, fakta di lapangan silahkan dicek. “SK betul dari Pak Supeno, yang membubarkan warga, penetapan RT jadi kacau dan apakah rusuh yang diharapkan, kan tidak,” tandasnya.