IPOL.ID – Inggris turun dari peringkat tahunan hak-hak LGBTQ+ di negara-negara Eropa. Pengumuman mengenai peringkat baru ini disampaikan pada Kamis (12/5/2022).
Inggris turun dari peringkat 10 ke 14 dalam indeks “Pelangi Eropa” oleh kelompok advokasi ILGA-Europe. Tujuh tahun lalu Inggris pernah menempati peringkat pertama.
Kebijakan pemerintah tentang larangan terapi konversi digadang-gadang menjadi penyebab penurunan. Terapi itu bertujuan untuk mengubah orientasi seksual atau identitas gender seseorang.
Di sisi lain, pemerintah juga dinilai kian anti-pengakuan gender. Kelompok LGBTQ+ di Inggris juga makin sering mengalami hambatan suaka.
“Inggris bergerak mundur,” kata direktur eksekutif ILGA-Europe, Evelyne Paradis kepada Thomson Reuters Foundation.
“Kelompok (LGBTQ+) berada dalam momen defensif, berusaha melindungi dan mencegah kemunduran lebih lanjut yang cukup mengejutkan datang dari negara seperti Inggris,” sambung Paradis seperti dikutip dari Reuters.
Inggris menduduki puncak Peta Pelangi Eropa pada 2015. Namun sejak itu, para aktivis mengatakan pemerintah telah gagal memenuhi beberapa undang-undang LGBTQ+ yang telah lama ditunggu-tunggu.