IPOL.ID – Pakistan lagi-lagi dilanda gelombang panas. Provinsi Sindh pada Kamis (12/5/2022) menempatkan layanan darurat dalam posisi siaga setelah suhu udara diperkirakan akan capai 50 derajat celsius.
Pemerintah Sindh memerintahkan pendirian belasan pusat pertolongan darurat di kota pelabuhan Karachi. Kondisi alam Karachi yang dipengaruhi depresi tropis dan kelembaban diperkirakan dapat membuat gelombang panas menjadi mematikan.
2015 lalu, Karachi, yang merupakan salah satu kota terpadat di dunia, dilanda gelombang panas ekstrem yang menewaskan lebih dari 1200 orang.
Tahun ini, Pakistan dan India telah berada dalam cengkeraman gelombang panas sejak awal Maret.
Pada Kamis, suhu di sejumlah kota di Pakistan mencapai 48 derajat.
Pejabat Meteorologi Sardar Sarfraz, memperkirakan angka akan terus meningkat hingga 50 derajat dalam beberapa hari ke depan. Ia menambahkan, gelombang panas kemungkinan akan berlangsung hingga Selasa pekan depan.
Untuk menghindarkan bencana seperti yang terjadi pada 2015, pihak berwenang provinsi telah memerintahkan rumah sakit untuk membentuk unit khusus dalam merawat korban suhu panas.