IPOL.ID – Sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, sejak Selasa (24/5) hingga Kamis (26/5) dilanda banjir. Tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam bencana tersebut.
“Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima laporan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian banjir itu,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (26/5).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan banjir terjadi pada Selasa sekitar pukul 21.40 WIB. Pantauan BPBD Kabupaten Kutai Kartanegara, banjir melanda Desa Kelekat yang ada di Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Tim reaksi cepat (TRC) BPBD telah menyiagakan seluruh personel di setiap pos untuk terus memantau kondisi dan situasi terkini wilayah terdampak banjir. Kemudian melaporkan kembali jika ada perkembangan selanjutnya.
Pascabanjir, pihak BPBD terus melakukan pendataan dampak kerusakan dan kerugian di lokasi kejadian melibatkan TNI, Polri, serta instansi terkait lain di setiap wilayah. Selain itu, Tim TRC juga memberi bantuan sembako kepada warga terdampak.
Catatan dampak banjir BPBD menyebut, sebanyak 862 Kepala Keluarga (KK) atau 2.794 jiwa dan 360 unit rumah warga terdampak. Kerugian materil lainnya adalah 1 unit fasilitas kesehatan, 4 unit fasilitas pendidikan, 4 unit fasilitas sosial dan rumah ibadah terendam banjir.
Menghadapi potensi hujan di wilayahnya, BPBD Kabupaten Kutai Kartanegara Tengah telah mengimbau masyarakat agar tetap tenang, siaga dan waspada menyikapi perkembangan cuaca saat ini. Bahkan potensi bahaya hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Langkah mitigasi yang dapat dilakukan di antaranya mengetahui risiko bencana yang ada di lokasi tempat tinggal. Lalu pahami rute evakuasi atau daerah tinggi. Selanjutnya, pahami potensi bahaya sekitar dan informasi peringatan dini cuaca.
Sementara, banjir di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan pada Kamis (26/5) pukul 12.30 waktu setempat. Menyebabkan 270 unit rumah terendam dengan tinggi muka air 5-120 cm.
Banjir terjadi pascahujan dengan intensitas tinggi. Sehingga debit air Sungai Mangkusip dan Sungai Kinarum meluap ke permukaan penduduk.
Hasil kaji cepat BPBD)Kabupaten Tabalong, wilayah terdampak banjir mencakup tujuh desa di tiga kecamatan. Akibatnya akses kendaraan roda dua dan empat terputus.
Wilayah terdampak meliputi Kelurahan Belimbing Raya, Kelurahan Mabu’un di Kecamatan Murung Pudak, Desa Kaong, Desa Pangelak, Desa Kinarum di Kecamatan Upau, Desa Marindi serta Desa Wirang di Kecamatan Haruai.
Hingga kini belum ada laporan korban jiwa, maupun total kerugian. Sebab, masih dalam proses pendataan lebih lanjut oleh petugas.
Menurut monitoring prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Kalimantan Selatan pada esok hari Jumat (27/5) hingga lusa, Sabtu (28/5) masih berpeluang hujan ringan hingga sedang, sore juga pada malam hari.
Berdasarkan analisa InaRisk, Kabupaten Tabalong memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang hingga tinggi dan dapat berdampak pada 12 kecamatan.
Sebagai antisipasi adanya banjir susulan dapat dipicu faktor cuaca ekstrem. BNPB mengimbau, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah. Seperti susur sungai antisipasi banjir bandang oleh petugas, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan. (ibl)