LIPOL.ID – Ujicoba penggunaan aplikasi digital data capturing dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan machine learing untuk kegiatan eksplorasi bernama Geologging, terkini dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
MIND ID sendiri beranggotakan PT. ANTAM Tbk, PT. Bukit Asam Tbk, PT. Freeport Indonesia, PT. Inalum (Persero) dan PT. Timah Tbk. Eksplorasi teknologi AI dan machine learing tersebut diinisiasi bersama PT. ANTAM Tbk (ANTAM). Hal ini merupakan salah satu komitmen Grup MIND ID mendorong smart mining, mengoptimalkan proses bisnis dan operasional perusahaan.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan, dengan berjalannya teknologi AI diharapkan akan meningkatkan efektivitas eksplorasi di anggota MIND ID. Perusahaan terus mendorong terciptanya inovasi di setiap kegiatan operasional untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan mineral Grup MIND ID.
“Perusahaan terus mendorong lahirnya ide dan inovasi yang membuat proses bisnis industri tambang menjadi lebih efisien, efektif, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tutur Hendi Prio Santoso pada ipol.id, Selasa (28/6).
Hendi Prio Santoso menjelaskan, ujicoba aplikasi Geologging dilakukan pada kegiatan eksplorasi ANTAM, Unit Bisnis Pertambangan Emas di Jawa Barat. Geologging ini dapat mempercepat dan mengkalkulasi sampel batuan hasil pemboran (core) seperti Rock Quality Designation RQD), Core Recovery, dan lainnya.
Geologging memiliki tiga fitur yakni Safety Inspection, Proses Pengeboran dan Foto Core yang dilengkapi dengan AI. MIND ID berharap aplikasi Geologging menjadi problem solver untuk efisiensi serta optimalisasi aktivitas eksplorasi keanggotaan MIND ID.
“Implementasi ujicoba program yang dilakukan di wilayah operasi ANTAM ini berfokus pada tiga hal yakni: (i) Penyesuaian field dalam aplikasi Geologging sesuai dengan kebutuhan dari petugas di lapangan; (ii) Kolaborasi fitur AI pada Geologging dengan aplikasi digital yang saat ini telah ada yakni “Rinda Emas” (aplikasi digital logging ANTAM); dan (iii) Uji coba secara langsung. Trial and error diperlukan mengingat penggunaan AI pada Core Logging atau di proses bisnis eksplorasi masih sangat minim,” ungkap Hendi Prio.
Aplikasi Rinda Emas ANTAM dikembangkan dari latar belakang adanya risiko kesalahan pencatatan data (typo error), minimnya teknologi untuk mendukung efisiensi di dunia eksplorasi serta kurangnya optimalisasi dalam pengambilan data pada kegiatan eksplorasi secara digital.
“Kolaborasi antara Rinda Emas dan Geologging diharapkan membantu meminimalisasir kesalahan input, meningkatkan efisiensi dengan cara mempersingkat proses data collecting dan meningkatkan kualitas dan standarisasi data geologi dan data aktivitas pengeboran. Kolaborasi diharapkan akan membantu efisiensi dan efektivitas kegiatan eksplorasi ANTAM,” papar Hendi Prio.
Sementara, aplikasi Geologging dikembangkan oleh tim Safepedia, salah satu pemenang kompetisi inovasi MIND ID Goes Digital tahun 2021. Safepedia beranggotakan lima orang berpengalaman di bidang digital khususnya sektor health, safety, environment, dan database eksplorasi tambang yakni Munsi Liano dan Agung Banyu sebagai Hacker, Ari Soeldjana dan Aditya Pratomo sebagai Hustler, serta Agus Tri sebagai Hipster. (ibl/msb)