IPOL.ID – Badai monsun di Bangladesh dan India memakan banyak korban jiwa. dilaporkan sedikitnya 59 orang tewas akibat bencana ini.
Selain itu, badai juga memicu banjir dahsyat yang menyebabkan jutaan lainnya terdampak.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (20/6/2022), banjir merupakan ancaman biasa bagi jutaan orang di dataran rendah Bangladesh, tetapi para ahli mengatakan perubahan iklim meningkatkan frekuensi, keganasan, dan ketidakpastiannya,
Hujan deras selama seminggu terakhir telah membanjiri bentangan luas timur laut Bangladesh, dengan pasukan yang dikerahkan untuk mengevakuasi rumah tangga yang terputus dari komunitas tetangga.
Sekolah telah diubah menjadi tempat penampungan bantuan untuk menampung seluruh desa yang terendam dalam hitungan jam oleh sungai yang tiba-tiba meluap.
“Seluruh desa tenggelam pada Jumat pagi dan kami semua terdampak,” kata Lokman, yang keluarganya tinggal di desa Companiganj.
“Setelah menunggu seharian di atap rumah kami, seorang tetangga menyelamatkan kami dengan perahu darurat. Ibu saya mengatakan dia belum pernah melihat banjir seperti itu sepanjang hidupnya,” tambah wanita berusia 23 tahun itu.
Asma Akter, wanita lain yang diselamatkan dari banjir, mengatakan keluarganya tidak bisa makan selama dua hari. “Air naik begitu cepat sehingga kami tidak bisa membawa barang-barang kami,” katanya.
“Dan bagaimana kamu bisa memasak sesuatu ketika semuanya di bawah air?”