IPOL.ID – Sampah-sampah rumahan saat ini dapat meraih cuan, banyak warga Jakarta khususnya yang memanfaatkan nilai lebih mengolah sampah tersebut.
Seperti halnya warga di RW 15 Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Kota Administrasi Jakarta Selatan, sibuk memilah sampah dari rumah mereka masing-masing. Bahkan, hasil pilahan tersebut bisa mencapai angka 600 kilogram setiap bulannya.
Lurah Menteng Atas, Wawan Hermawan mengatakan, salah satu solusi untuk sampah organik adalah penyediaan kaleng cat disetial rumah warga. Sampah sisa makanan disebutnya bisa dibuang ke kaleng cat.
“Mereka bilang bau kalau menyimpan sampah, tapi bisa diakali dengan banyak cara. Bisa menggunakan tanah atau cairan EM4. Proses pembusukan sampah akan lebih cepat dan nantinya bisa digunakan sebagai pupuk kompos,” tukas Wawan, Kamis (9/6).
Wawan menambahkan, program tersebut disambut baik oleh warga. Banyak di antara mereka yang antusias memilah dan memisahkan sampah, terlebih ada nilai rupiahnya.
“Mereka mendukung, karena program kolaborasi antara Sudin LH Jaksel, warga dan Kelurahan Menteng Atas sangat berguna bagi mereka dan warga lainnya,” tutupnya.
Sementara, Petugas 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) Bank Sampah Salam, Atin Supriatin mengatakan, Bank Sampah Salam RW 15 telah memilah sampah sejak satu tahun lalu. Mereka memisahkan sampah anorganik dan organik agar bisa disetorkan ke Bank Sampah. Gerakan ini sesuai dengan program Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah, yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
“Sebanyak 14 RT turut serta dalam gerakan tersebut. Setiap item (sampah) mempunyai harga yang bisa berubah, jadi bisa naik dan bisa turun seperti botol air mineral per kilo Rp 4.200, kardus Rp 2.900, tembaga merah Rp 73.000,” kata Atin.
Dia menjelaskan, mayoritas sampah yang disetorkan warga berupa sampah plastik dan kertas. Untuk hari ini saja, total 212 kilogram telah dikumpulkan. Pemilahan pun dilakukan sebulan sekali. Karena kalau keseringan, cuma sedikit sampah yang disetorkan.
“Sampah yang disetor merupakan hasil konsumsi pribadi warga. Mereka sengaja mengumpulkan dan memilah sendiri sampah rumahan. Hal itu berdampak positif terhadap pengiriman sampah ke TPST Bantar Gebang,” ujarnya. (ibl)