IPOL.ID – Mengenakan body vest, anggota Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan (Polrestro Jaksel), Bripka HY mengalami keretakan tulang. Itu setelah korban HY ditabrak mobil Honda Covic milik tersangka MAZ di kawasan Kebayoran Baru.
Namun, akan fatal bagi anggota polisi yang ditabrak sedan tersebut, jika tidak dilindungi body vest tersebut. Hal itu diutarakan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto bahwa anggota Tim Perintis Presisi Polres Jaksel, Bripka HY hanya mengalami keretakan tulang lantaran memakai perlengkapan perlindungan diri secara lengkap.
“Bila tidak, korban bisa mengalami luka fatal, kalau dilihat dari benturan atau hantamannya apabila anggota kami tidak menggunakan body vest atau helm yang khusus dipakai tim presisi, tentunya akan mengakibatkan hasil yang fatal hingga gegar otak,” ujar Kapolrestro Jaksel, Kombes Budhi Herdi Sudianto pada wartawan, Jumat (10/6).
Dari hasil pemeriksaan tim dokter RSUP Fatmawati, Jaksel, lanjut dia, Bripka HY mengalami keretakan tulang hingga harus menjalani operasi atau dilakukan tindakan. Bahkan, dokter menyarankan korban dipasang pen atas tulangnya yang retak itu.
“Dokter mengatakan korban, anggota Polri hanya luka pada tulang retaknya dan dimungkinkan karena korban menggunakan peralatan yang lengkap,” katanya.
Meski demikian, Budhi mengatakan, pihaknya bersyukur lantaran anggota Tim Perintis Presisi Polres Jakarta Selatan saat kejadian menggunakan peralatan pengkap, baik body fast, helmet, dan peralatan lainnya sesuai standar yang diperuntukan anggota Polri. Karena, dari hasil pemeriksaan dan scaning dokter, bila tim perintis tak memakai peralatan lengkap bisa berakibat mengalami gegar otak, lantaran terseret hingga 5 meter.
“Tentu ini jadi pembelajaran, apabila dihentikan polisi agar mengikuti arahan atau intruksi dari polisi, bukan malah melawan atau sebaliknya malah melakukan tindakan-tindakan yang dapat membahayakan jiwa petugas maupun jiwa yang lain. Sebabnya, akan ada penerapan pasal pidana yang bisa kami kenakan terhadap yang melawan,” tegas Budhi. (ibl)