“Di samping pembangunan jalur mainline, juga dibangun siding track untuk akses menuju stasiun pelabuhan terpadu di Garongkong sepanjang 4,7 km dan siding track menuju Tonasa sepanjang 9,7 km oleh KPBU,” jelas Gappa.
Pembangunan siding track pada proyek ini dimaksudkan untuk menyediakan akses dari pusat-pusat produksi menuju pelabuhan guna mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan setempat. Sebab, kawasan Maros-Barru memiliki potensi ekonomi yang cukup besar.
Pada Mei 2022 dilaporkan bahwa potensi semen yang dapat diangkut 6.000-10.000 ton/bulan dari Tonasa dan hampir 3,5 juta ton/tahun dari Bosowa menuju Pelabuhan Garongkong dengan menggunakan kereta api.
Selain potensi angkutan semen, jalur kereta api ini juga diharapkan dapat memaksimalkan potensi pariwisata di kawasan Maros-Barru. “Kawasan ini terkenal dengan wisata geopark, pantai, hingga kuliner yang sangat berpotensi menarik wisatawan jika terhubung dengan kereta api,” urai Gappa.
Gappa berharap saat jalur ini dioperasikan pada Oktober 2022, dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.