“Perasaan kami menjadi juara pastinya bangga dan bersyukur karena kami bisa memenangkan turnamen yang hype banget. Sebenarnya, strategi kami sederhana saja, yaitu percaya satu sama lain, berusaha maksimal dan percaya kalau proses tidak akan mengkhianati hasil. Yang menjadi kesulitan terbesar kami bukan dari performance in-game, tapi lebih ke arah bagaimana kita sebagai tim bisa memiliki mental yang emosi yang terjaga,” katanya.
Sementara dari cabang PUBGM, tim ACS Esports sukses merengkuh gelar juara berkat performa yang konsisten dari point kill elimination dan placement point yang mereka dapatkan.
Meski sempat kejar-kejaran posisi klasemen dengan B2G Esports dan dua match terakhir mendapatkan too soon, berkat gameplay yang maksimal di awal-awal match ACS Esports berhasil mengamankan puncak klasemen.
“Jadi juara Super Esports Series Season 2 di game PUBGM rasanya senang banget dan enggak nyangka juga. Yang membuat kami menang mungkin karena obyektif gameplay, komunikasi yang connect dan cepat reset. Sebenarnya gameplay finalis lain sangat menantang dan menyulitkan, tetapi persiapan dan analisis kami mungkin lebih matang. Kesulitan terbesarnya hanyalah melawan mental atau ketakutan sendiri,” ucap player ACS Esports kompak.