IPOL.ID – Penyakit jantung koroner merupakan salah satu dari beberapa penyakit kronis yang berbahaya bagi manusia, terlebih jika tidak segera mendapat penanganan yang baik. Di Indonesia sendiri berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2019 menunjukan bahwa sebesar 1,5% atau 15 dari 1000 penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner, meskipun demikian, pemerintah melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah mengakomodir pengobatan dan perawatan penyakit tersebut.
Sebagai bukti nyata dari pelaksanaan Program JKN-KIS dalam membantu masyarakat yang menderita penyakit jantung koroner didengungkan langsung oleh salah satu peserta bernama P Leila Z Mutiara (70). Wanita paruh baya yang akrab disapa Ibu Leila ini sangat terbuka menceritakan pengalaman keluarganya selama menjadi peserta aktif JKN-KIS, termasuk salah satunya pengalaman dirinya mendampingi kakak kandung berjuang melawan penyakit jantung.
“Sejak pertama kali BPJS Kesehatan diresmikan, kami sekeluarga sudah terdaftar menjadi peserta kelas 1, selama jadi peserta sampai sekarang, pengalaman yang paling berkesan adalah saat kakak kandung saya terdiagnosa mengidap penyakit jantung koroner 2 tahun silam. Awalnya beliau merasa sesak nafas dan nyeri dada, karena kondisi semakin parah akhirnya kami larikan ke Rumah Sakit Setia Mitra untuk segera diobati,” tutur Leila Jum’at (20/05) di kantor BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan.
Leila menerangkan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kakak kandungnya didiagnosa menderita penyakit jantung koroner dan harus mendapatkan penanganan medis. Kurang lebih 2 minggu lamanya kakak kandung Leila menjalani perawatan di Rumah Sakit Setia Mitra, dirinya yang setia mendampingi mengaku pelayanan yang diberikan oleh petugas dan dokter sangat baik dan memuaskan, bahkan menurutnya melebihi harapannya sebagai peserta Program JKN-KIS.
“Alhamdulillah setelah 2 minggu kakak saya dirawat, dokter membolehkan kami pulang untuk rawat jalan saja dengan mengonsumsi obat-obatan secara teratur karena kondisinya sudah stabil. Saat mengurus administrasi kepulangan kami tidak menemui proses bayar membayar, kata petugasnya sudah ditanggung semua oleh BPJS Kesehatan, seketika juga saya tersentuh dan merasa sangat bersyukur BPJS Kesehatan sudah membantu pengobatan kakak saya,” tambah Leila dengan nada terisak.
Tak hanya sebatas itu, Leila juga mengungkapkan kakaknya juga suda menjalani metode operasi pemasangan ring jantung sebanyak 3 kali, lagi dan lagi semua proses itu dilalui oleh keluarganya tanpa mengeluarkan biaya sama sekali alias gratis. Terucap terima kasih sebesar-besarnya dari lisan Leila melalui tim Jamkesnews, dirinya berharap Program JKN-KIS selalu ada dengan prinsip gotong royong semua tertolong, sehingga setiap masyarakat sepertinya yang butuh pelayanan kesehatan dapat terbantu. (DT/dv)