Lebih lanjut, Menkeu menyebut pertumbuhan yang kuat juga didukung oleh naiknya inflasi yang tercatat sebesar 0,95 persen (month to month/mtm) dan 3,47 persen (year on year/yoy) pada April 2022, ada kenaikan inflasi jika dibandingkan pada tahun 2021 yang tercatat 2,5% .
Angka tersebut masih dalam rentang target 3±1% (yoy) di tengah kenaikan harga komoditas pangan dan energi dan kenaikan inflasi di beberapa negara.
Memperhatikan hal tersebut, berinvestasi property fisik cenderung diuntungkan dari inflasi yang terus naik jika dilihat dari segi Resiko. Namun jika dilihat dari segi return, sumber cuan dari investasi properti ada tiga ha. Yaitu, “Capital Gain”, “Pendapatan Sewa”, “Pendapatan Bisnis”.
Resiko investasi properti, seperti tidak mudahnya menjual dalam waktu singkat meskipun harga properti yang terus naik. “Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memerhatikan beberapa faktor secara detail sebelum memilih properti,” kata Hene Putro, GM Marketing Skandinavia.
Faktor seperti lokasi yang strategis dekat dengan pusat aktivitas, seperti tempat belanja (mal), hotel, perkantoran, sekolah akan sangat memudahkan harga untuk naik atau properti sangat mudah untuk disewakan. Akses fasilitas, dekat dengan fasilitas umum dan sosial, seperti pelayanan publik, rumah sakit, tempat ibadah, pasar, serta akses transportasi juga menjadi faktor yang sangat penting.

